Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
ku suka warna biru,ku juga suka langit,tapi ku juga suka bintang. Ketiga hal itu membuat hidupku senang.Nah,blog ku ini berisikan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan warna biru,segala sesuatu yang ada di langit,dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bintang..

Terbentuknya BINTANG

Siapa sich di antara kita yang tak kenal bintang yang ada di langit tiap malam (kalau langitnya cerah lho…ga mendung.hehehe). Pastinya semua orang tahu bintang. Namun, apakah semua orang juga tahu bagaimana terbentuknya bintang?? Saya rasa tidak…! Nah, kali ini saya akan memaparkan terbentuknya bintang

BINTANG terbentuk di dalam awan molekul, yaitu sebuah daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi(meskipun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah vacuum
chamber yang ada di Bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23 – 28 % helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nikleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.
Gravitasi mengambil peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali Matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri – sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang.
Begitu awan runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali Matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika wan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini seringkali dikelilingi oleh piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti probintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti terbakar menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintan deret utama.


Wow sangat menakjubkan sekali ciptaan TUHAN ini,,sebuah bintang yang amat kecil tapi bersinar terang... :)

Sumber: Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

.