Siapa sich di antara
kita yang tak kenal bintang yang ada di langit tiap malam (kalau langitnya
cerah lho…ga mendung.hehehe). Pastinya semua orang tahu bintang. Namun, apakah
semua orang juga tahu bagaimana terbentuknya bintang?? Saya rasa tidak…! Nah,
kali ini saya akan memaparkan terbentuknya bintang
BINTANG terbentuk di dalam awan molekul, yaitu sebuah
daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi(meskipun
masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah vacuum
chamber yang ada di Bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23 – 28 % helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nikleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.
chamber yang ada di Bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23 – 28 % helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nikleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.
Gravitasi mengambil peranan sangat penting dalam
proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan
gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali Matahari.
Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau
tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi
yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai
runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas
Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri – sendiri, melainkan dalam kelompok yang
berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian
terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan
dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang.
Begitu awan runtuh, akan terjadi
konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai
globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali Matahari.
Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi
gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika wan
protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk
di intinya. Bintang pra deret utama ini seringkali dikelilingi oleh piringan
protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga
puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti probintang mencapai
kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti terbakar menjadi helium dalam suatu reaksi
termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk
mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti.
Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintan deret utama.
Wow sangat menakjubkan sekali ciptaan TUHAN ini,,sebuah bintang yang amat kecil tapi bersinar terang... :)
Sumber: Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
0 komentar:
Posting Komentar